
Gowa, 17/5/2025. Tujuh siswa dari Arifah Sains Club (ASC) MA Arifah baru saja mengikuti pengalaman keren dan penuh ilmu dalam sebuah workshop internasional yang digelar di kawasan wisata alam Bili-bili, Malino, Kabupaten Gowa. Acara ini bukan workshop biasa, karena pesertanya datang dari berbagai daerah dan pematerinya berasal dari dalam maupun luar negeri!
Workshop yang berlangsung selama beberapa hari ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Pemerintah Kabupaten Gowa, Tohoku University dari Jepang, dan Universiti Sultan Zainal Abidin dari Malaysia. Tema yang diangkat cukup berat, yaitu International Seminar on Teaching and Learning Based Research Enhancements dan International Workshop on Extending Teaching and Learning to Research Skills Acquisition, tapi penyampaian materinya dibuat menarik dan mudah dipahami.
Selain dari MA Arifah, peserta juga datang dari berbagai madrasah unggulan lainnya seperti MAN Insan Cendekia Gowa, MAN Malakaji, MAN 2 Makassar, MAN 1 Sinjai, serta beberapa madrasah dari wilayah Sulawesi Barat. Para peserta terlihat sangat antusias karena ini bukan hanya kesempatan untuk belajar, tapi juga untuk bertemu teman-teman baru dan menjalin relasi dengan sesama pelajar yang juga semangat di bidang riset dan sains.
Yang bikin workshop ini makin seru adalah kehadiran para narasumber yang luar biasa. Beberapa di antaranya adalah Bupati Gowa, Dr. Hj. Sitti Husniah Talenrang, SE, MM, yang membuka acara dengan semangat dan penuh motivasi. Lalu ada Kepala Kantor Kemenag Gowa, H. Jamaris, S.Ag., MH., serta Dr. Ismail Suardi Wekke dari SEAAM (South East Asia Academic Mobility), yang berbagi banyak pengalaman soal pentingnya riset di dunia pendidikan.
Tidak ketinggalan, dua narasumber internasional yang mencuri perhatian peserta adalah Prof. Dr. Peter John Wanner, MA dari Tohoku University Jepang, dan Dr. Suyatno Ladiqi, M.Si dari Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia. Meski penyampaian materi menggunakan bahasa Inggris, para peserta tidak mundur sedikit pun. Sebaliknya, mereka berusaha aktif memahami, mencatat, dan bahkan ada yang berani bertanya langsung kepada para pemateri asing!
“Awalnya sempat grogi karena semua materinya dalam bahasa Inggris, tapi ternyata suasananya santai dan komunikatif banget. Aku jadi makin semangat buat belajar riset,” ujar salah satu peserta dari MA Arifah.
Melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya mendapatkan ilmu tentang bagaimana mengembangkan penelitian yang baik, tetapi juga belajar tentang pentingnya kerja sama lintas negara dalam dunia pendidikan. Workshop ini benar-benar memberikan pengalaman baru yang sangat berharga, apalagi lokasinya juga mendukung—udara sejuk pegunungan Malino bikin otak adem dan fokus!
Partisipasi siswa MA Arifah dalam event ini membuktikan bahwa semangat belajar dan keingintahuan mereka sangat tinggi. Diharapkan, pengalaman ini bisa menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk lebih aktif dalam dunia riset dan tidak takut bersaing di level internasional.