Gak cuma lihat buku, sekarang bisa langsung lihat peninggalan sejarahnya!

Makassar, 22 Mei 2025 — Ada yang beda dari kegiatan belajar siswa kelas X.2 MA Arifah kali ini. Mereka gak cuma duduk di kelas sambil dengerin penjelasan guru, tapi turun langsung ke lapangan dengan mengunjungi dua museum keren di Kota Makassar: Museum Mandala dan Museum Kota.
Kegiatan ini jadi bagian dari pembelajaran luar kelas yang bertujuan supaya siswa bisa dapat pengalaman baru dan seru, sekaligus nambah wawasan tentang perjuangan bangsa. Dan pastinya, bikin pelajaran sejarah jadi jauh lebih hidup!
Serunya Belajar di Museum
Dampingi dua guru sejarah, Pak Awal dan Bu Wijdan, serta wali kelas Bu Ginaya, para siswa diajak menyusuri jejak sejarah bangsa lewat berbagai koleksi museum. Di Museum Mandala, mereka bisa lihat langsung peninggalan perjuangan pembebasan Irian Barat, seperti senjata, foto-foto, hingga diorama perjuangan TNI. Keren banget!
Lanjut ke Museum Kota Makassar, siswa disuguhi cerita panjang tentang sejarah kota ini, mulai dari masa kerajaan, kolonial, sampai zaman modern. Ada banyak benda bersejarah seperti alat rumah tangga zaman dulu, foto-foto tua, dan peta kuno yang bikin penasaran.
Bikin Bangga Jadi Anak Indonesia
Kunjungan ini gak cuma seru, tapi juga punya tujuan penting: menumbuhkan semangat kebangsaan di kalangan siswa. “Kalau kita lihat langsung perjuangan para pahlawan, rasanya jadi lebih paham dan bangga jadi bagian dari bangsa ini,” kata Bu Ginaya.
Selama di museum, siswa juga aktif banget. Mereka nanya-nanya ke pemandu, diskusi bareng guru, dan bahkan sempat bikin catatan penting dari koleksi yang dilihat. Nantinya, pengalaman ini bakal dibahas lagi di kelas dalam bentuk refleksi.
Kesan Siswa: “Belajar Sejarah Jadi Gak Ngebosenin”
Salah satu siswa, Rafi, mengaku senang banget bisa ikut kegiatan ini. “Biasanya lihat di buku aja, sekarang bisa lihat langsung barang-barangnya. Jadi lebih ngerti dan gak bosen,” katanya sambil tersenyum.
Kegiatan ini bukti kalau belajar sejarah gak harus selalu serius dan membosankan. Dengan cara yang menyenangkan dan penuh pengalaman, siswa bisa makin cinta sama sejarah bangsanya sendiri.
Dan siapa tahu, setelah ini ada yang jadi makin tertarik jadi sejarawan, arkeolog, atau bahkan penulis buku sejarah!









